Aku berbaring di atas ranjang, memandang langit-langit yang masih serupa seperti hari kemarin. Berhari-hari aku sibuk menjawab pertanyaan dari diriku sendiri. Pertanyaan rumit yang sampai sekarang bahkan tak mampu kujawab.
"Is it possible to love someone you've never met?"
Ini seperti dongeng. Bukan, bahkan lebih murahan dari sinetron kurasa. Tiba-tiba aku seperti jatuh saat pertama kali membaca tulisan pertamanya di blog. Sebuah puisi tentang ayahnya yang akhirnya menyeretku menjadi pecinta tulisan dan penulisnya sekaligus.
Kupikir pikiranku sudah abnormal. Mana mungkin ini bisa terjadi? Seseorang yang tak pernah kulihat sebelumnya. Seorang yang mungkin tak akan pernah bertemu nanti. Seseorang yang hanya kukenal lewat kata-katanya. Dan lantas aku jatuh cinta.
"Is that painful?"
Aku tak bisa memungkiri semua ini. Bodohnya aku membiarkan perasaan ini tumbuh. Ujung-ujungnya aku patah. Membuat semuanya terluka. Aku terlalu memaksakan semuanya dan ini menyakitkan.
Sejauh ini aku belajar. Belajar bahwa untuk ternyata jatuh cinta itu urusan yang rumit. Bahwa jatuh cinta itu sering kali tanpa alasan. Bahwa jatuh cinta itu kadang misteri yang aneh yang bahkan kita sulit memecahkannya.
Dan jika pertanyaan itu kembali terulang, maka aku akan menjawabnya dengan lebih tegas.
"Is it possible to love someone you've never met?"
"I miss someone who've never met before."
02.30 pm
2016.03.13
TEXT
"Is it possible to love someone you've never met?"
Ini seperti dongeng. Bukan, bahkan lebih murahan dari sinetron kurasa. Tiba-tiba aku seperti jatuh saat pertama kali membaca tulisan pertamanya di blog. Sebuah puisi tentang ayahnya yang akhirnya menyeretku menjadi pecinta tulisan dan penulisnya sekaligus.
Kupikir pikiranku sudah abnormal. Mana mungkin ini bisa terjadi? Seseorang yang tak pernah kulihat sebelumnya. Seorang yang mungkin tak akan pernah bertemu nanti. Seseorang yang hanya kukenal lewat kata-katanya. Dan lantas aku jatuh cinta.
"Is that painful?"
Aku tak bisa memungkiri semua ini. Bodohnya aku membiarkan perasaan ini tumbuh. Ujung-ujungnya aku patah. Membuat semuanya terluka. Aku terlalu memaksakan semuanya dan ini menyakitkan.
Sejauh ini aku belajar. Belajar bahwa untuk ternyata jatuh cinta itu urusan yang rumit. Bahwa jatuh cinta itu sering kali tanpa alasan. Bahwa jatuh cinta itu kadang misteri yang aneh yang bahkan kita sulit memecahkannya.
Dan jika pertanyaan itu kembali terulang, maka aku akan menjawabnya dengan lebih tegas.
"Is it possible to love someone you've never met?"
"I miss someone who've never met before."
02.30 pm
2016.03.13
TEXT
This post have 8 comments
Cinta juga bisa hadir dari goresan pena seseorang kaka ...
ReplyBerharap ini bukanlah ending dr kisahnya. 😀😀😀
uuuuh dalem yaa.. love is always complecated, indeed :D
Replybtw, salam kenal yaaa :)
Aamiin. Makasih Sarifa.
ReplyHai Hutami. Makasih banyak sudah baca dan berkenan mampir. Salam kenal.
Replyaww, seperti aku yang jatuh cinta sama tulisan2mu mba tutut hehe :D
ReplyMakasih sudah mampir lagi :)
ReplySampai jumpa di tulisan selanjutnya. Stay tune, ya.
Tutut sayang...sini tante peluk nak...
ReplyTante, aku butuh bahu. Aku butuh bahu :'(
ReplyBahu (jalan)
EmoticonEmoticon