Aku terbangun dari tidur, setengah mengerjap, setengah linglung, dan kaki rasanya terlalu lelah untuk berjalan lebih jauh. Namun hari ini, aku ingin memulai langkah pertama lagi. Di kota ini. Kota yang jauh lebih berisik dari kamar mandi kosan 20 kamar. Jogjakarta.
Barangkali hidupku terlalu mainstream. Terlalu sering melakukan hal yang itu-itu saja dan ketika mendapatkan hal yang antimainstream, waktu dan pikiran rasanya belum siap. Aku kacau. Nyaris 'kehilangan akal' (mengutip istilah orang semalam) dan akhirnya terpuruk begitu saja.
Aku bosan. Aku penat. Aku kesal. Aku marah. Tapi dunia ini menjadi tak aman lagi. Aku dikejar rasa bersalah sampai kehilangan cara untuk memaafkan diriku sendiri. Memaafkan semuanya. Memaafkan keadaan yang terlalu chaos. Aku kehilangan cara untuk membenahi semuanya satu persatu.
Aku ingin menjadi orang lain dengan kemampuan berperan yang baik. Berpura-pura tersenyum meskipun berat, pura-pura tertawa meskipun sakit, pura-pura bahagia meskipun pelik. Pura-pura baik-baik saja.
Kurasa aku hanya perlu menunggu. Menunggu waktu menyelesaikan semuanya. Menunggu hati dan pikiran kembali baru. Menunggu waktu untuk menjadi amnesia. Aku ingin melupakan semuanya. Semuanya. Semuanya. Semuanya. Dan esok hari, aku berharap bisa reinkarnasi menjadi orang lain.
07.01 am
2016.03.18
Barangkali hidupku terlalu mainstream. Terlalu sering melakukan hal yang itu-itu saja dan ketika mendapatkan hal yang antimainstream, waktu dan pikiran rasanya belum siap. Aku kacau. Nyaris 'kehilangan akal' (mengutip istilah orang semalam) dan akhirnya terpuruk begitu saja.
Aku bosan. Aku penat. Aku kesal. Aku marah. Tapi dunia ini menjadi tak aman lagi. Aku dikejar rasa bersalah sampai kehilangan cara untuk memaafkan diriku sendiri. Memaafkan semuanya. Memaafkan keadaan yang terlalu chaos. Aku kehilangan cara untuk membenahi semuanya satu persatu.
Aku ingin menjadi orang lain dengan kemampuan berperan yang baik. Berpura-pura tersenyum meskipun berat, pura-pura tertawa meskipun sakit, pura-pura bahagia meskipun pelik. Pura-pura baik-baik saja.
Kurasa aku hanya perlu menunggu. Menunggu waktu menyelesaikan semuanya. Menunggu hati dan pikiran kembali baru. Menunggu waktu untuk menjadi amnesia. Aku ingin melupakan semuanya. Semuanya. Semuanya. Semuanya. Dan esok hari, aku berharap bisa reinkarnasi menjadi orang lain.
07.01 am
2016.03.18
This post have 0 comments
EmoticonEmoticon