Jumat, 11 Maret 2016

author photo
bentar Dibaca
Aku terlalu naif. Menganggap hidup ini dongeng dan memaksakan orang lain terlibat. Dongeng klise, yang kuharap akan berakhir dengan kebahagiaan. Ah, mengapa pikiranku menjadi kurang rasional akhir-akhir ini?

Dia bukan tokoh fiksi yang aku buat lantas bisa seenaknya kumainkan. Dia bukan pangeran berkuda putih dari kerajaan dongeng yang lantas mendatangiku dengan senyum di bibirnya. Dia hanyalah manusia biasa yang akhirnya membuatku jatuh cinta tanpa ada alasan yang spesifik.

Dan bodohnya aku selalu merasa memilikinya. Aku yang memaksa dia tetap bertahan. Aku yang memaksa dia untuk sama-sama terluka. Aku yang memaksa dia seperti tokoh fiksi khayalanku.

Hari ini mungkin adalah episode terakhir dongeng bodoh ini. Aku tahu semua ini membuat dia dilanda kebingungan, tak tahu harus berbuat apa. Dia takut aku terluka, tapi aku terus memaksanya. Sekarang aku harus lebih empati padanya daripada harus memaksakan egoku lagi.

Sampai jumpa di episode selanjutnya. Sampai jumpa dengan tokoh fiksi yang baru atau mungkin lahir kembali. Sampai jumpa dengan kisah selanjutnya yang kuharap happy ending.

Atas nama raja semesta, kuharap dia bahagia. Mari jalani hidup dengan sebaiknya-baiknya. Dongeng ini berakhir sampai di sini. Terima kasih luka. Kamu akan mengering dengan sendirinya. Time will heal :)

02.50 pm
2015.03.11

This post have 0 comments


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post