Langit, terlalu teduh bagiku untuk bercerita. Dengar, semalam kau baru saja mengatakan kalau esok akan hujan kan? Hmm, kenapa kamu tak mendengarku? Sudah kukatakan padamu berkali kali, aku tak suka hujan. Aku tak suka basah. Lantai-lantai itu membuat aku terlalu sering terpeleset karena licin.
Katakan pada angin, suruh dia menyingkir. Katakan pada awan, untuk menguap saja. Atau, jika memang mereka bandel, katakan padanya agar hujan ketika malam saja.
Langit, jujur aku ingin bercerita. Pagi ini sebelum matahari menyapa terlalu terik. Atau awan terburu -buru menumpahkan kekesalannya. Senja kala itu, ketika warnamu merah jambu, aku melihat seorang lelaki, memakai caping bambu, dan berbadan tegap. Dia berdiri di depan rumah selepas hujan. Aku ingin menemuinya, tapi tanah becek itu membuatku bertahan di rumah.
Aku benci setelah hujan, tapi tidak kali ini. Aku memberanikan diri, seperti seorang phobia yang menghadapi ketakutannya. Dan lelaki itu tersenyum padaku.
"Akhirnya kau datang."
Aku heran. Dia menungguku? Dia tersenyum saja. Aku bahkan tak pernah mengenalnya sama sekali.
"Ayahmu di rumah?"
"Anda siapa ya?" tanyaku.
Dia tersenyum lagi. Dia bercerita padaku jika dia sudah mengenalku dengan baik. Dia juga menceritakan padaku jika sudah mengenal ayahku. Lantas, apa yang dilakukannya setelah hujan, berdiri di depan rumah?
"Maaf aku lancang menunggumu di sini. Aku tak berani menyapamu sebelum bertemu ayahmu."
Aku semakin dibingungkan oleh sikapnya. Tapi lagi-lagi dia tersenyum.
"Tolong katakan pada ayahmu, aku besok akan menemuinya. Katakan pada ayahmu, aku siap menjadi peneduhmu dari hujan."
Lelaki itu terlalu berani. Aku bahkan hampir tak diberi kesempatan untuk bicara. Dia lagi-lagi tersenyum. Ah, di mana ayahku? Dia bahkan tak muncul ketika aku terdesak seperti ini.
Jantungku menjadi aneh. Ada bebunyian yang muncul terlalu cepat.
"Jangan menunggu besok, Nak. Jangan tunda niat baikmu."
Suara itu sangat kukenal. Suara halus lelaki yang menjadi hero pertamaku dan juga cinta pertamaku. Ayahku bahkan mengiyakan tanpa persetujuanku. Rasanya jantungku akan berhenti.
This post have 2 comments
bagus tut nice3x =D bahasa n narasiny bgus aku bisa ngrasain n kya ada dtmpt kjadian. .ini msi ad trusanny kn? lanjutkan :)
ReplyKayaknya gak ada lanjutannya loh. Biar pembaca aja yang menyimpulkan.
ReplyEmoticonEmoticon