Selasa, 10 Maret 2015

author photo
bentar Dibaca
Aku jatuh cinta dengan coklat karena manis. Aku jatuh cinta dengan coklat karena dia hangat. Aku jatuh cinta dengan coklat karena dia menenangkan. Tapi aku tak pernah jujur pada coklat, kalau aku mencintainya.
___
Di bawah gemerlap lampu kota, kita pernah duduk di bangku usang. Wajah ayumu itu membuatku curi curi pandang. Kamu banyak bercerita dan aku hanya diam. Aku sampai lupa, ada beberapa ceritamu yang terdengar tak masuk akal. Entahlah, cerita dustamu seperti secangkir coklat hangat bagiku. Pekat, hangat dan menenangkan.
Bagiku kamu terlalu romantis dan aku yang terlalu kaku. Aku bahkan sungkan memanggilmu sayang di depan umum. Padahal semua orang juga tahu, coklat tahu, langit tahu, hujan pun tahu, kamu sudah menjadi halal bagiku.
Malam ini kamu bercerita tentang seorang lelaki yang takut dengan coklat. Aku tersenyum. Merasa tersindir dengan ceritamu. Maaf coklat, aku lelakimu yang pemalu.
-----
Hari ulang tahunmu kala itu. Akhir Desember yang lugu membuatku gagu. Aku ingin memberikan kejutan padamu. Entahlah. Rasaku terlalu kaku untuk membuat sesuatu yang baru.
Kertas merah marun kusiapkan untukmu. Kubentuk dengan aneka rupa bentuk. Hati, bintang, segitiga.
Malam itu, setelah aku lelah seharian, kutempel kertas-kertas aneka bentuk itu di berbagai sudut di rumah.
Di pintu ruang tamu kutempelkan, MAKASIH SAYANG TELAH MENYAMBUT DAN MENGHILANGKAN LELAHKU.
Di dapur kutempel, TERIMA KASIH CINTA TELAH MENCIPTAKAN NUTRISI SEHAT UNTUKKU.
Di tempat solat, aku menempel, TERIMA KASIH TELAH MENJADI PEREMPUAN YANG SOLEHAH UNTUKKU.
Di ruang tamu, kutempel, TERIMA KASIH SAYANG TELAH MENJAGA KEHORMATANKU DAN KELUARGA KITA.
Di pintu kamar mandi kutempel, TERIMA KASIH CINTA TELAH MENJAGA FISIKMU BERSIH.
Dan di kamar tidur kamu memelukku. Kamu menangis sesenggukan, membuat ronamu memerah. Di tanganmu masih tergenggam kertas merah marun. Kamu malu dan aku pun begitu.
"Selamat ulang tahun sayang. Terima kasih sudah menjagaku."
Di meja makan kuhidangkan coklat hangat, kue coklat, puding coklat.
"Tahukan cinta, kamu lebih manis dari coklat ini."
Wajahmu kembali memerah. Wajah manismu membuat hatiku kembali gagu.
*dibuat untuk #owop tercinta

This post have 2 comments

avatar
Unknown delete 12 Maret 2015 pukul 06.45

true story kah? kekekekeke sweet ceritanya pokoknya semanis coklat tut hehehe keep writing fighting :)

Reply
avatar
Laras delete 17 Maret 2015 pukul 16.46

Bukan Ndah. haha. Itu ide muncul setelah hujan. Memang hujan membawa ide yang cemerlang Ndah.

Reply


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post