![]() |
Tiba-tiba saya terjaga ketika tengah malam. Saya terbangun dengan keadaan yang sangat tidak menentu. Dada saya menjadi sangat sesak. Gelisah yang sangat berlebihan. Ketakutan yang tiba-tiba muncul begitu saja tanpa ada penjelasan. Saya tertegun di atas ranjang. Mencoba menangis sesenggukan sambil menahan nafas yang semakin menyesak, tapi naas, air mata saya justru tertahan di pelupuk mata. Air mata saya enggan jatuh. Air mata yang seharusnya bisa mengurangi beban, justru tak mau keluar. Kalau sudah begini, kepala saya akan sakit nantinya.
Saya terdiam beberapa saat. Menatapi seluruh kamar saya yang gelap sembari tertunduk. Saya mencari-cari alasan yang membuat saya menjadi gelisah. Saya mencari tahu, titik permasalahan apa yang membuat saya menjadi sangat ketakutan seperti ini. Dan, selalu tak ada jawaban. Bermenit-menit bahkan berjam-jam saya seperti kehilangan arah, jati diri saya tiba-tiba menghilang, passion saya habis dimakan ketakutan. Dan saat-saat seperti inilah yang membuat saya akhirnya lumpuh.
Saya paksa tubuh saya untuk bangun. Saya lalu menyalakan lampu walaupun penglihatan menjadi sangat terganggu. Saya duduk di depan meja sembari menahan rasa sesak yang kini beralih menjadi sakit kepala. Pada kondisi ini yang menjadi masalah bukanlah masalah yang terlalu berat. Bukan tanggung jawab yang semakin rumit untuk diselesaikan. Tapi saya sedang mengalami masalah terberat di dunia ini.
Dulu saya sering kabur ketika masalah datang. Saya sering melarikan diri dari kehidupan dengan menutup diri dari lingkungan, menulis, mengumpat dan teriak sepuas-puasnya di depan pantai lepas. Cara ini memang cukup efektif, tapi dampaknya hanya sebentar. Tak lebih dari 2x24 jam dan setelah itu saya kembali terpuruk, gelisah, sedih dan cemas.
Saya beruntung bertemu dengan orang-orang yang selalu mengingatkan saya. Saya beruntung tinggal di lingkungan yang baik sehingga saya bisa meredam stress dengan cara yang elegan di dunia. Mereka mengajari saya tentang Al-quran. Mereka meyakinkan saya bahwa dengan membacanya saya menjadi lebih tenang. Saya tahu cara terbaik menyelesaikan masalah adalah bisa berpikir jernih. Memang membaca Al-quran tidak bisa menyelesaikan masalah, tapi setidaknya bisa membuat saya bisa berpikir jernih lagi sehingga memudahkan saya menyelesaikan masalah.
Keadaan gelisah dan ketakutan ini saya sebut sebagai 'jauh'. Jauh dari Al-quran membuat saya menjadi serba labil. Masalah yang sebenarnya sederhana bisa membuat saya menjadi begitu terpuruk. Cara berpikir saya menjadi ngawur. Kelakuan saya menjadi sulit terkontrol. Gelisah, cemas, dan takut berbaur menjadi satu. Tak ada yang bisa saya lakukan selain memperbaiki sholat dan memperbanyak baca Al-quran agar hati saya menjadi tenang dan pikiran saya menjadi lebih jernih.
Keadaan gelisah dan ketakutan ini saya sebut sebagai 'jauh'. Jauh dari Al-quran membuat saya menjadi serba labil. Masalah yang sebenarnya sederhana bisa membuat saya menjadi begitu terpuruk. Cara berpikir saya menjadi ngawur. Kelakuan saya menjadi sulit terkontrol. Gelisah, cemas, dan takut berbaur menjadi satu. Tak ada yang bisa saya lakukan selain memperbaiki sholat dan memperbanyak baca Al-quran agar hati saya menjadi tenang dan pikiran saya menjadi lebih jernih.
Dan Indonesia harus bersyukur dengan adanya program #OneDayOneJuz atau biasa disingkat #ODOJ. Menurut saya ini adalah program paling revolusioner di abad ini. Meskipun saya belum mengikuti program ini saya sangat apresiatif untuk #ODOJ. Saya pikir, #ODOJ adalah salah satu cara untuk memperbaiki moral masyarakat yang semakin bobrok. Semoga kegiatan ini semakin banyak yang mengikuti (termasuk saya nanti). Amin.
This post have 0 comments
EmoticonEmoticon