Setelah kunjungan dari psikiater sebelumnya, saya benar-benar mengurangi dosis obat dengan cukup drastis. Selama di Purwokerto, beberapa kali saya lupa minum obat. Seringnya saya terbangun tengah malam, lalu minum obat 0,5 mg dan lanjut tidur.
Hari terakhir di Purwokerto, saya benar-benar menghentikan segala jenis obat dari psikiater. Saya merasa sudah cukup baik. Saya juga sudah bisa konsentrasi bekerja. Saat itu, ketertarikan saya untuk membaca buku kembali tumbuh. Saya mulai berlangganan gramedia digital dan berhasil membaca dua buku dalam sebulan. Ini adalah progress yang baik karena saya sudah bertahun-tahun tidak bisa menikmati bacaan.
Efek yang terasa ketika saya berhenti minum obat adalah saya mulai sering bermimpi. Sebelumnya saya merasa tidak pernah bermimpi (atau tidak mengingatnya). Saya mulai terbangun beberapa kali dalam semalam.
Mengingat kualitas tidur sangat penting, saya membiasakan diri tidak tidur siang. Saya jalan kaki 6000 langkah setiap hari selama seminggu kemudian meningkatkan intensitas menjadi 10.000 langkah. Dengan begini, saya berharap bisa lelah dan malamnya bisa tidur nyenyak sesuai saran psikolog.
Seminggu sekali, saya bermain ke pantai dengan Niken. Kami sering duduk di atas pasir sambil memandangi laut lepas. Kami banyak berbicara, menyusul rencana, atau hanya sesekali berdiskusi tentang hal-hal remeh.
Selama beberapa minggu semuanya berjalan dengan normal. Saya merasa baik-baik saja. Mood cenderung lebih stabil meskipun kualitas tidur saya menurun.
Saya merasa tidak perlu datang lagi ke psikiater. Saya mulai teracuni oleh dokumenter yang saya tonton di netflix. Saya mungkin korban industri farmasi. Saya bisa saja sudah kecanduan dan sulit untuk melepaskan diri. Saya bisa saja dan bisa saja yang lain.
Saya denial dan menganggap bisa mengobati diri sendiri. Sampai akhirnya, situasi menjadi kacau. Pikiran buruk, tidak berharga dan tidak berdaya kembali muncul. Saya menjadi sangat sensitif dan sering menangis. Saya kembali mengurung diri di kamar. Semuanya terasa sangat buruk dan saya mulai menekan-nekan sepanjang lengan dengan kuku sampai berbekas.
Saya berharap bisa keluar dari rasa sakit yang kembali muncul. Meskipun lengan saya sudah memerah di mana-mana, saya tetap merasa sedih. Dada sakit seperti kembali terikat dan mulai kesulitan bernapas. Saya itu saya sadar, saya kembali kambuh.
This post have 0 comments
EmoticonEmoticon