Minggu, 29 Agustus 2021

author photo
bentar Dibaca
Saya memang pelupa, tapi di rentang interval yang pendek. Ingatan jangka panjang saya cukup baik dan ini mungkin jadi alasan saya susah move on. Hehehe. Saya pernah cerita ke sahabat karib saya, Gabriel namanya, mengenai daya ingat pendek saya yang kacau dan saya lebih jago mengingat hal-hal sudah cukup lampau. Dia bilang, saya cukup cerdas walaupun saya sadar IQ saya cukup jongkok. Tapi dipuji begitu saya kok sepakat-sepakat aja. 

Oke, jadi begini. Beberapa hari ini saya sering melupakan hal-hal penting yang ternyata cukup fatal. Saya lupa password e-banking dan membuat akun saya terblokir dua kali. Yang pertama terjadi ketika saya terbangun jam 01.00 dinihari dan langsung mengakses akun bank saya. Saya tiba-tiba lupa password dan ya, terblokir sudah. Saya akhirnya perbaiki hari itu juga dan beres. Lalu dua hari yang lalu saya mengakses e-banking saya dan kali ini saya lupa password baru saya. Saya kesal gitu kenapa saya lupa dan akhirnya sampe detik ini saya belum perbaiki lagi akun bank online saya. Saya enggak ada energi untuk memperbaiki kepikunan saya dan rupanya itu cukup merepotkan. 
.
Ceritanya kemarin saya memesan kue buatan temen kuliah saya, Mega namanya. Saya baru saja mengaktifkan akun Instagram saya dan melihat Mega jualan kue. Testimoninya bagus dan saya akhirnya tertarik membeli. Sekalian nyambung silaturahmi yang terputus lah, dan ngelarisin bisnis temen gitu. Dan setelah memesan kue, saya ingat akun bank saya terblokir. Saya bilang ke Mega kalo saya mungkin akan transfer Minggu siang melalui ATM. Dan begitulah, siang bolong yang panas saya naik motor ke ATM cuman buat transfer uang. Saya sempat mampir beli kopi kaleng di minimarket dan langsung jalan ke pantai. Percayalah, kalo bukan karena Mega, saya enggak akan keluar rumah hari ini. Ini hari Minggu, apalagi yang saya harapkan selain selain bermalas-malasan di kamar. Tapi karena Mega, saya ke pantai, memesan mendoan, lalu duduk sendirian di dekat laguna sambil minum kopi kaleng. Sebenarnya saya udah mati gaya gitu di pantai. Saya bahkan numpahin kopi ke totebag putih saya ketika berjalan di sekitaran pantai. Saya coba telpon beberapa orang yang di daftar kontak saya, tapi semua orang rasanya sibuk hari ini. 

Sekitar setengah empat sore, saya berencana ke parkiran sekalian isi data baterai karena ada meeting online dengan teman baca saya. Saya isi baterai di pos jaga dan bertemu dengan Om Anton, teman main ayah saya. Saya isi baterai di dekat speaker yang lagi nyetel dangdut. Saya enggak suka dangdut tapi terpaksa dengerin karena harus isi daya baterai. Sampai akhirnya Om Anton nawarin, punya lagu bagus enggak? Saya bilang banyak. Saya lalu tanya ke Om Anton apakah dia suka The Beatles, lalu Beliau bilang suka. Lalu saya tanya lagi, lagu apa yang Beliau sukai. Om Anton bilang suka lagunya The Ballad of John and Yoko. Saya lalu protes dan bilang itu bukan lagunya The Beatles. Itu lagunya Lennon. Saya enggak suka John Lennon meskipun saya penggila The Beatles. Saya engga suka John Lennon walaupun saya suka lagunya Julian dan Sean Lennon, kedua anak John Lennon. Saya lalu puterin lagunya pake speaker pos jaga dan mulai tebak-tebakan judul lagu sama Om Anton. Well, seru banget. Saya juga tebak-tebakan lagunya Queen, Paul Anka, Radiohead, Mr. Big, dll sama Om Anton. Well, saya senang hari ini. Setelah itu, saya jalan ke Utara untuk meeting online dengan teman baca saya setelah memastikan daya baterai cukup. Saya joinnya sedikit terlambat dan ketinggalan banyak obrolan seru. 

Sekitar setengah enam sore, saya berniat pulang dan saya sadar saya melupakan sesuatu yang cukup penting. Charger saya ketinggalan di pos jaga dan ketika saya kembali untuk mengambilnya, Om Anton sudah pulang dan gudang penyimpanan dikunci. Penjaga parkir menyarankan agar saya mengambil charger saya besok. Saya menghela napas panjang. Saya lupa lagi. 

This post have 0 comments


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post