![]() |
Credit by: Christopher Jolly |
Sekitar lima tahun yang lalu, kampus saya kedatangan mahasiswa
pertukaran pelajar dari Tiongkok. Kami berkenalan dan berbincang sebentar di
depan ruang dosen. Namanya Shiyun Hwang, dia sudah beberapa hari tinggal
di kota kami dan menginap di rumah salah satu dosen. Salah satu dosen saya yang
bernama Pak Bambang langsung memanggil saya untuk membantu mencari kos untuk
teman baru saya tersebut.
Siang itu, saat matahari sedang
terik, saya dan Shiyun mencari kos di berbagai tempat di sudut kota. Sebagai mahasiswa asing,
saya tahu, Shiyun punya standar tempat tinggal yang berbeda dengan kami,
mahasiswa Indonesia pada umumnya. Shiyun mencari kos yang cukup detail mulai
dari kamar mandi dalam dan juga dapur pribadi. Seperti yang kita tahu, standar kos di Indonesia pada umumnya biasanya tidak memiliki dapur pribadi. Shiyun
barangkali belum mengerti kalo mahasiswa Indonesia enggak memiliki kebiasaan
masak karena membeli di warteg dinilai lebih murah dan praktis, apalagi dengan
kesibukan kuliah dan praktikum yang menyita waktu. Yang jelas, budaya makan di
warteg sudah menjadi budaya mahasiswa Indonesia sejak dulu.
Setelah beberapa kali enggak
cocok dengan beberapa tempat kost yang kami kunjungi, kami kembali ke kampus
dengan tangan kosong. Saya bilang ke dosen kalo saya dan Shiyun sudah
mendatangi beberapa kosan di sekitar kampus dan belum nemu yang cocok sesuai
dengan kriteria kost yang ideal untuk Shiyun. Waktu sudah semakin sore ketika
saya akhirnya memutuskan untuk pulang ke kost dan mencari kost lain esok
harinya.
Saya mengakui, saat itu untuk
mencari kost yang ideal memang sedikit sulit. Jika bukan saat penerimaan mahasiswa
baru, mau enggak mau, saya harus mencari tahu sendiri dengan mendatangi kostnya
langsung. Alternatif lainnya, saya minta rekomendasi dari temen mengenai kost
yang sesuai dengan kebutuhan saya. Untungnya saat ini, untuk mencari kost enggak
tidak terlalu sulit. Saat ini, banyak website yang menyediakan informasi
mengenai kost dari berbagai kota sesuai dengan fasilitas dan juga biaya per
bulan. Informasi mengenai kost ini akan memudahkan kita dalam mencari kost,
terutama jika kita berasal dari luar kota.
Kemudahan-kemudahan ini juga sempat dirasakan adik teman saya yang
harus kuliah Jakarta. Teman saya ini berasal dari Jogjakarta dan adiknya
diterima kuliah di UIN Jakarta. Dia akhirnya mencari kost di Jakarta melalui
sebuah website yang dia dapatkan dari google. Dari situs tersebut dia juga bisa melihat review dari penghuni kost lainnya dan akhirnya digunakan adik teman saya sebagai bahan pertimbangan untuk memilih kost. Setelah adik teman saya mulai
kuliah dan datang ke Jakarta, dia sudah mendapatkan kost yang langsung bisa dia
tempati.
Di waktu yang hampir bersamaan, sepupu saya diterima kerja di
sebuah perusahaan e-commerce di Jakarta Pusat. Waktu itu, antara pengumuman diterima
dan mulai masuk kerja hanya diberi waktu seminggu. Sepupu saya sempat panik
karena harus menyiapkan banyak hal, termasuk mencari kost untuk tempat dia
tinggal selama di Jakarta. Mengingat pengalaman adik teman saya sebelumnya,
saya akhirnya menyarankan dia untuk segera mencari kost Jakarta Pusat melalui
sebuah situs pencarian kost. Untungnya, kost yang dia cari di situs tersebut cukup dekat dengan kantor tempat dia bekerja dan sesuai dengan budget yang dia punya. Sebagai sodara, saya cukup senang dan berharap dia bisa betah dan nyaman untuk tinggal di kost yang dia akan dia tinggali selama beberapa tahun. Saya juga berdoa, semoga dia bisa sukses selama bekerja di Jakarta.
1 comments:
Mencari kost di kota besar seperti Jakarta agak susah dan mahal. Tapi setidaknya lewat situs, kita jadi tahu kost seperti apa yang ditawarkan situs.
ReplyEmoticonEmoticon