Jemarimu ada relung kosong yang nyaris mati
Seperti sekat-sekat jendela yang tak pernah kau tutup
Kau pernah memakai sarung tanganmu yang ungu,
untuk melindungi rasa dingin yang menyergap seperti cairan es
Kau bilang, “tanganku membeku dan kupikir aku dehidrasi”
Kau berbaring di atas sofa,
televisi yang masih menyala dan matamu fokus memandang jendela
Kopi di atas meja seperti sudah menggigil—seperti jemarimu
Kau lalu mengingat semua hidup yang begitu sinis menertawakanmu,
lalu kau merasa tuhan seperti mati ditelan matahari
mencair seperti salju yang terkena panas
“mantan tuhan,” umpatmu.
Kau merindukan kekasihmu yang mengaku pergi agar tak membuatmu patah hati
“Naif sekali,” kau berkata sinis.
Setelahnya kau menjalani hari yang panjang tanpa vibrasi
Seperti monoton
Lurus
Tanpa pretensi
Kau mati-matian membuang limbah dari kepalamu,
lalu mendaur ulangnya seperti benda baru
kau seringkali tertawa tanpa rasa
lalu hidupmu seperti kembali,
lalu semuanya seakan kembali
Tuhan kembali
Sahabatmu kembali
Keinginanku kembali
Lalu kekasihmu ikut-ikutan kembali
Seperti zombie
---
Pict by: pinterest
This post have 4 comments
Sungguh menggugah rasanya :')
Replydiksinya keren,ditunggu kunjungan baliknya =D -http://fatonyrd.blogspot.co.id
ReplyTerima kasih :)
ReplyTerima kasih, ya :).
Replynanti main, ya.
EmoticonEmoticon