Rabu, 10 Juni 2015

author photo
bentar Dibaca

Senja berbicara tentangmu yang sering menggerutu. Hujan yang jatuh kala itu membuatku merindu, tentang kenangan yang dibuat kala siang berubah malam.

"Senja hanyalah alat penggelapan. Dia membuatku muak. Aku benci malam. Malam membuatku takut."

Aku tersenyum meskipun tak setuju dengan pendapatmu itu. Aku rasa kita berbeda. Aku suka senja. Aku suka sehabis maghrib ketika langit masih berwarna agak jingga. Aku suka senja yang dibalut gerimis. Aku suka senja dengan kopi hitam yang mengepul. Aku suka perpaduan senja, hujan dan kopi. Mereka seperti trilogi romantis yang pernah dibuat alam ini.

"Aku tak suka senja." tambahmu sambil mengusap kedua tanganmu.

Aku menarik napas panjang, mencoba merangkai kata yang pas untuk melawan ketidaksukaanmu.

"Bagaimana jika tak ada malam? Bagaimana jika tak ada senja?" Aku bertanya.

Keningmu mengerut. Aku tahu kamu ingin dibela, tapi aku tak suka melakukannya. Membela argumenmu yang salah hanya akan membuatmu memenangkan kekalahan. Membuatmu tak pernah belajar, alam diciptakan untuk membuat manusia bahagia.

"Lebih baik tak ada senja. Tak perlu pula ada malam. Senja dan malam hanya membuatmu takut."

Aku mengangguk saja, menikmati langit barat yang jingga. Hujan rintik menjadi semakin syahdu.

"Maafkan senja." Nadaku sedikit memaksa.

"Bagaimana jika aku tak mau?"

Senyumku sinis. Melihatmu membuatku gagu.

"Kamu harus mau."

"Beri aku alasan yang tepat untuk memaafkan senja dan malam."

Aku membuang napas panjang. Kuhirup bau basah tanah yang sejuk. Langit jingga mulai merambah ke ujung barat. Angin sepoi memainkan dedaunan di depan rumah.

"Jika tak ada senja, aku tak bisa bertemu denganmu. Jika tak ada malam, aku tak akan pulang. Jika tak ada senja dan malam, aku tak bisa bebas menikmati senyummu."

Gerimis menjadi-jadi. Hawa dingin menyesapi ruangan. Tangan kananku hangat. Jemariku disembunyikan kedua tanganmu.

2015.06.08
08.23 pm

This post have 0 comments


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post