Jumat, 24 April 2015

author photo
bentar Dibaca

Aku duduk di depanmu. Kamu tengah asik memainkan segelas es susu coklat. Aku tak menyangka, sikapmu yang terkadang sangar itu berubah ketika menikmati susu. Kamu seperti tersihir. Aku pikir susu telah menyuapmu dengan rasanya.

Gelas es susu coklat itu mengundang semut hitam. Rupanya tak hanya kamu yang tersihir. Kawanan semut itu pun seperti tak mau kalah.
Kali ini kesangaranmu terpancing. Kamu enggan berbagi dengan pasukan semut. Sekonyong-konyong, kamu lindas pasukan semut itu dengan gelas. Tak butuh waktu semenit, semut-semut itu tewas.

"Hey, jangan membunuh semut." cegahku meski terlambat.

"Biarin." tukasmu.

"Bagaimana jika tubuhmu dikecilkan, kemudian dilindas gelas seperti semut-semut itu? Kamu mau?" kataku berandai-andai.

"Gak papa. Yang penting aku sudah punya keturunan yang banyak."

"Hey, semut itu masih lajang. Belum mempunyai keturunan."

Kamu diam. Tak sanggup menahan ocehanku. Bibirmu terlanjur terlindas gelas. Seperti es susu coklat yang menyisa ampas.

2015.04.22
03.19 pm

This post have 0 comments


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post