Kamis, 27 Februari 2014

author photo
bentar Dibaca
Gambar: http://www.kawankumagz.com/read/jenuh-pertahankan-atau
Aku harap aku tidak akan jenuh. Setidaknya untuk kesekian kalinya aku melewati jalanan yang tertimpa hujan semalaman. Jalanan yang tak pernah diperbaiki, terlalu banyak lubang dan terkadang bercampur baur dengan lumpur sawah.Kamu pernah bilang,dulu saat kita masih bernama kanak-kanak, kita juga selalu melewati jalanan yang kondisinya mungkin lebih parah.  Kamu pernah bilang, kamu dulu bahagia ketika menggandeng tanganku agar aku tak tergelincir jatuh dan akhirnya membuat seragamku kotor berantakan.

Dan sekarang, jalanan ini harus kulewati setiap hari. Awalnya aku bosan. Jujur. Tapi kenangan indah ketika melewati jalanan yang licin tempo dulu itu membuatku betah berlama-lama melewati jalan ini. Aku dulu selalu memaki jalanan ini ketika tak sengaja ada air bercampur lumpur yang menempel di kaos kakiku. Tapi kamu dengan telatennya memintaku agar tak selalu memaki jalanan. Kamu bilang itu tidak baik untuk seorang perempuan yang selalu memaki. Dan anehnya, aku yang sudah tak peduli dengan istilah baik dan buruk, entah kenapa menjadi mau menurutimu. Dan kali ini, aku ingin memaki jalanan ini lagi. Bukan, aku bukan sedang marah. Justru aku sedang ingin mengembalikan kenangan manis itu saat masih denganmu dulu. Aku sedang merindukan semuanya. Tentang kamu, tentang jalanan yang rusak, dan tentang makian, dan semuanya. Aku ingin mengingatnya setiap hari agar aku tak jenuh ketika melewatinya. Karena hanya ini satu-satunya jalan yang bisa membuatku bisa selalu bisa  mengingatmu.

This post have 0 comments


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post