Cuplikan novelku. Doakan segera selesai.
Aku sengaja menghukummu. Bukan menghukum, lebih tepatnya mendiamkanmu. Maafkan aku Kidung, semua ini kulakukan karena aku ingin kamu belajar menghargai suamimu yang berusaha menerimamu apa adanya. Aku ingin kamu tahu bahwa aku pun merasakan tekanan-tekanan dan tuntutan-tuntutan dari orang lain. Aku ingin mengajarimu bahwa aku ingin sekali melindungimu dari pengaruh negatif dari orang lain. Tapi kamu menghancurkannya begitu saja ketika malam itu kamu datang padaku dengan tangisan dan menyuruhku menikah lagi dengan perempuan lain. Gila. Bagaimana mungkin aku bisa melakukannya begitu saja setelah lima tahun aku berusaha untuk tetap mempertahankan pernikahan ini? Bukankah sudah kukatakan padamu aku menikahimu bukan hanya untuk anak. Jika aku menikah denganmu karena menuntutmu anak, tentu kamu sudah kuceraikan sejak tahun kedua pernikahan kita, atau bahkan sebelum banyak orang mempertanyakan anak pada kita.
Tapi aku bukan lelaki yang seperti itu. Aku paham betul apa yang telah aku pilih dan konsekuensinya. Telah kupilih kamu, perempuan yang begitu istimewa untuk mendampingiku. Maka sampai kapanpun aku akan menganggapmu sebagai perempuan yang selalu istimewa di hatiku.
This post have 0 comments
EmoticonEmoticon