Minggu, 05 April 2015

author photo
bentar Dibaca
Buntu. Seperti jalanan yang kita lewati terkadang buntu. Waktu yang dinanti-nanti justru membuat kita mengadu pada dungu. Ribuan aksara hanya tulis-hapus terlampau sering. Entah, sudah berapa liter kopi yang kau hisap hanya untuk sekumpulan huruf yang bermakna.
Buntu. Seperti otak kita yang yang terkadang buntu. Perasaan yang dinanti-nanti justru menjadi tak perlu. Rasanya terlampau sering kau mengetik tombol DEL dan Backspace daripada kumpulan alfabet A-Z. Entah, sudah berapa kali perpaduan senja dan hujan justru kau lewatkan tanpa kata apapun.
Buntu. Seperti hati kita yang juga kadang buntu. Jatuh dan patah pada cinta justru harus mengulang pada keliru. Rasanya terlalu sering kau berhenti berkelana pada tuts keyboard laptopmu dan memilih mematung memandang gelas kosong. Entah, sudah berapa kali mentari pagi menyapamu dan kau hanya mengeja kata yang tak tahu kapan endingnya.
Buntu. Buntu. Buntu. Mari, enyah sejenak dari kesalahpahaman ini. Mari berdamai dengan hujan, senja, kopi dan cinta. Tolong jangan halangi mereka. Biar saja makna tercipta, aksara yang terlaksana. Menjadi sebuah mahakarya.
2015.04.05
02.35 pm

This post have 0 comments


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post