Minggu, 22 Maret 2015

author photo
bentar Dibaca
Kepada puisi
Untukmu puisi, aku heran
Kenapa rupamu yang hanya kata-kata itu
membuat banyak orang tersipu
kadang membuatku malu, dan hiu pun begitu
kepada puisi, aku harus cemburu pada hujan, pada senja, pada coklat, pada kopi yang sering disebut-sebut namanya daripada namaku

kepada puisi, menyentuhmu bagiku seperti menyulam hati yang patah
Berat, namun hatiku selalu berdebar ketika menyusun kata untukmu
kepada puisi, kamu tahu, perlu berjam-jam untuk menyentuhmu
kku bahkan harus gagu seperti pengembara yang kehilangan mata angin
hilang, tersesat dan dan tak tahu bagaimana kembali

kepada puisi,
berterimakasihlah padaku pagi ini
setidaknya aku berhasil memelukmu tanpa harus kehilangan kendali

09.12 am
Dibuat untuk #HariPuisiSedunia

This post have 0 comments


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post