![]() |
http://lcdc.law.ugm.ac.id/thumbnail/687.jpg |
Oke, semuanya dimulai sejak tahun lalu, pertama kali saya ditunjuk sebagai kandidat mahasiswa berprestasi. IPK saya waktu itu hanya 3,33. Angka fantastis yang seharusnya hanya cocok untuk mengikuti seleksi mahasiswa idiot di KLB (kampus luar biasa). Waktu itu keadaannya jauh lebih berat, pasalnya saya baru sebulan pasca operasi usus buntu. Saat itu saya benar-benar memaksakan diri untuk menyelesaikan makalah, sebagai salah satu persyaratan wajib mengikuti mapres. Alhasil, saya selalu tidur setelah lewat jam 12 malam dan bangun pada pagi harinya untuk melanjutkan makalah.
Dan lagi-lagi tahun ini saya dicalonkan lagi untuk maju di fakultas. IPK saya sudah naik menjadi 3,52. Fisik saya juga sudah sehat. Tapi awal semester ini waktu saya hampir habis di kampus. Tahun ini saya mendapat amanah sebagai ketua umum UKI Ilmu Budaya. Saya sempat collapse beberapa hari karena ada masalah keluarga, persiapan pernikahan kakak kedua saya yang mengharuskan saya bolak-balik Purwokerto-Kebumen, dan persiapan Peksimida yang juga menguras pikiran. Dan dampaknya persiapan mapres saya tahun ini menjadi dua kali lebih berantakan dari pada tahun lalu.
Okelah, setidaknya saya bisa berangsur lega kali ini. Senin tanggal 07 April 2014 saya harus berkompetisi lagi di fakultas dan lusanya saya harus kembali ke rumah untuk nyoblos dan juga jadi relawan di TPS dekat rumah. Dan kesimpulannya, saya sempat stress beberapa hari, dan saya sekarang lebih siap menghadapi hari esok. Dan aku selalu ingat, 'Dibalik kesulitan ada kemudahan.'
This post have 0 comments
EmoticonEmoticon